Selasa,
18 Oktober 2016, Pemerintahan Kampung Teluk Sulaiman mengadakan Rapat
dan berdiskusi bersama Masyarakat Kampung Teluk Sulaiman, mengenai
masuknya Perkebunan Kelapa Sawit Di Kampung Teluk Sulaiman, Penjelasan
demi penjelasan yang dilontar oleh Kepala Kampung (Jamaluddin) bersama
Sekretaris Kampung (Mahmud Kijai), telah mengena dihati para warga
Kampung Teluk Sulaiman tentang dampak negatif dari perkebunan kelapa
sawit, beberapa warga melontarkan pendapat yang sama bahwa " KAMI
Menolak perkebunan kelapa sawit, karena membawa dampak buruk dan konflik
dimasyarakat, kita akan kekurangan air bersih, bahkan perkebuna kelapa
sawit akan mengambil tanah leluhur kita, kita akan kehilangan ikan-ikan
di laut akibat pestisida dari kelapa sawit, nelayan akan kesusahan
mencari ikan, Pariwisata akan rusak, anak cucu kita mau jadi apa
nantinya, banyak masyarakat kampung teluk sulaiman yang telah Sarjana,
apakah mereka sebagai putra dan putri daerah akan menjadi buruh, tukang
gali tanah, dan penjolok kelapa sawit ?? kami tidak akan membiarkan itu
terjadi, tanpa kelapa sawit masyarakat kampung teluk sulaiman masih bisa
hidup sejahtera. Jadi keputusan Rapat MENOLAK dengan keras masukya
perkebunan kelapa sawit dan semua peserta rapatpun MENOLAK perkebunan
kelapa sawit. jadi pemerintahan Kampung Teluk Sulaiman mengharapkan
Pemprov Kaltim membatalkan Ijin Perusahaan tersebut. karena kita tahu
bahwa Kec. Biduk-Biduk merupakan surga dipesisir ujung kabupaten berau
sebagai destinasi pariwisata yang sangat indah, apakah Pemerintah rela
melihat Wisata-wisata yang ada dikecamatan biduk-biduk itu musnah??
Pemerintah tolong fikirkan nasib-nasib para masyarakat, pemerintah itu
dipilih oleh rakyat, dan pemerintah harus bekerja untuk rakyat, bukan
malah menginjak-nginjak rakyat hanya demi kepentingan pribdai/perusahaan
yang hanya ingin mengeksploitasi.
Forlika Teluk Sulaiman
(Forum Peduli Kelestarian Alam)
Rabu, 19 Oktober 2016
Kamis, 13 Oktober 2016
Ekosistem Mangrove Park, terletak di kawasan Sigending Kampung Teluk Sulaiman Kec. Biduk-Biduk, di kawasan tersebut hidup sekumpulan Habitat Penyu (See Turtles), Saat ini Ekosistem Mangrove Sigending dikelola oleh Pemerintahan Kampung Teluk Sulaiman itu sendiri dan dijadikan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata yang menarik, pada kawasan perairan sigending terdapat 34 Jenis Mangrove, dan Padang lamun, untuk melakukan perjalanan kesana hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit dari dermaga Teluk Sulaiman. jadi untuk melakukan perjalanan kesana dibutuhkan air laut pasang, Tidak hanya itu pada kawasan mangrove sering dijumpai Habitat hewan Primata yaitu Habitat Bekantan, Kera Ekor Panjang dan berbagai jenis burung lainnya.
FORLIKA (Forum Peduli Kelestarian Alam) merupakan kumpulan berbagai pemuda-pemudi kampung teluk sulaiman yang peduli terhadap kelestarian alam, yang dibentuk sejak tanggal 01 Desember 2016 yang dibentuk berdasarkan pemikiran dan tujuan yang sama tentang betapa petingnya menjaga Kelestarian Alam dan Pariwisata, walaupun Usia Forlika masih sangat Belia, tetapi semangat Teman-teman Forlika begitu besar.
Langganan:
Postingan (Atom)